Satu
artikel sangat menarik yang pernah gue baca, bahwa BPPT dan Jepang berencana
untuk memetakan masalah anomaly alam yaitu petir dan banjir.
Badan
Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerja sama dengan japan agency for
marine – earth (JAMSTEC) akan melakukan
pemetaan petir dan hujan lebat, untuk bisa dipresiksi seminggu kedepan.
Peneliti
jamstec suichi mori menjelaska proyek penelitian tentang petir dan cuaca di
bogor akan dilakukan tahun depan,
penelitian itu merupakan penelitian pertamakali yang dilakukan diluar jepang.
Mori
menjelaskan, saat ia singgah di Bogor satu bulan lamanya. Laptop miliknya
sempat rusak beberapakali terkena petir. Bogor itu kota petir karena ada 200
kali petir dalam sebulannya. Apalagi sudah masuk dalam guinnes book of record
1989, terangnya
Dari
pengalamannya di jepang, kawasan yang rawan petir bisa diprediksikan dengan
radar yang memantau cuaca. Radar
tersebut juga bisa memantau di mana akan terjadi petir besar, tujuan dari
penelitian ini adalah untuk melindungi panel-panel listrik agar tidak rusak .
Dalam
kesempatan itu peneliti utama mitigasi
bencana BPPT sekaligus manager proyek tersebut fadly samsudin menjelaskan ,
selain masalah petir, masalah hujan lebat yang berpotensi banjir juga akan
diteliti memakai permodelan.
Selain itu
memprediksi banjir seperti yang di Jakarta, baru bisa diketahui setelah enam
menit setelah hujan turun, namun dalam proyek ini BPPT dan JAMSTEC akan
melakukan model untuk merancang potensi banjir yang akan terjadi sepekan ke
depan.
Apa lagi
seperti Jakarta yang rawan banjir, akan lebi siaga apabila sudah diketahui
potensi terjadi banjir dalam sepekan kedepan. Tapi memang kondisi di jepang dan
Indonesia berbeda. Namun, pemodelan yang bisa memprediksi potensi banjir ini
bisa diaplikasikan di seluruh wilayah termasuk di Jakarta.
No comments:
Post a Comment